Rabu, 29 April 2015

ARTIKEL SEMINAR



Nama Seminar: Rancang Bangun Alat Pengukur Curah Hujan (APCH) Online
sebagai Sistem Monitoring Cuaca di Kecamatan Cilengkrang
Narasumber: Ferdian Yunazar
Tanggal seminar: 20 september 2012
Tempat seminar: Bandung

Rangkuman:

Teknologi informasi komunikasi saat ini memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Kebutuhan masyarakat akan informasi dan komunikasi yang terkini merupakan suatu hal yang mutlak di jaman yang serba online saat ini. Pusat Penelitian Informatika LIPI dengan produk stasiun cuaca yang terintegrasi secara web dapat memberikan informasi mengenai keadaan cuaca pada suatu tempat dengan realtime. Hasil pembacaan sensor-sensor cuaca pada stasiun cuaca tersebut dapat di tampilkan pada web dan di akses secara online. Sehingga hal ini dapat memudahkan pengguna ketika ingin mengambil data-data dari stasiun cuaca yang telah terpasang. Dengan menggunakan stasiun cuaca LIPI yang terintegrasi secara online tentunya pemerintah setempat menjadi cukup terbantu karena informasi mengenai curah hujan dan kemungkinan banjir dapat di deteksi lebih dini.
Curah hujan sebesar 1 mm artinya adalah “tinggi” air hujan yang terukur setinggi 1 mm pada daerah seluas 1 m2 (meter persegi). Artinya “banyaknya” air hujan yang turun dengan ukuran 1 mm adalah 1 mm x 1 m2 = 0,001 m3 atau 1 liter.Jadi misal suatu daerah pada suatu hari memiliki curah hujan sebesar 8000 mm, dan wilayah itu memiliki luas 100 km2, maka jumlah air yang “turun” di daerah itu adalah 8000 mm x 100 km2 = 8 x 1011 liter. Jika air sebanyak itu jatuh ke bumi dan tidak langsung mengalir atau meresap ke dalam tanah, maka dapat diperkirakan berapa luas daerah yang tergenang air itu. Sebagai contoh : luas wilayah yang tergenang air setinggi rata-rata 1 meter di area hujan tadi adalah 8 x 1011 liter / 1 m = 8 x 108 m2 = 800 km2.
Intensitas curah hujan dapat dikelompokkan menurut tingkat presipitasi:
a. Gerimis : ketika tingkat presiptasinya < 25 millimetre (0.98 in) per jam.
b. Hujan sedang : ketika tingkat presiptasinya antara 25 millimetre (0.98 in) – 76 millimetre (3.0 in) atau 10 millimetre (0.39 in) per jam.
c. Hujan deras : ketika tingkat presiptasinya > 76 millimetre (3.0 in) per jam, atau antara 10 millimetre (0.39 in) dan 50 millimetre (2.0 in) per jam.
d. Hujan badai : ketika tingkat presiptasinya > 50 millimetre (2.0 in) per jam.
Sensor Curah Hujan
Pada kegiatan ini perangkat sensor penakar hujannya menggunakan Tipping Bucket. Dimana pada saat bucketnya saling berjungkit, secara elektrik terjadi kontak dan menghasilkan keluaran nilai curah hujan.
Sensor Metpak
Metpak Pro merupakan sensor cuaca yang dapat mengukur beberapa parameter yaitu, kecepatan angin, arah angin, temperatur udara, kelembaban udara, tekanan udara dan titik embun.
ATMega8535
Mikrokontroler ATMega8535 merupakan mikrokontroler 8-bit teknologi CMOS dengan konsumsi daya rendah yang berbasis arsitektur enhanced RISC AVR. Dengan eksekusi instruksi yang sebagian besar hanya menggunakan satu siklus clock, ATMega 8535 mencapai throughput sekitar 1 MIPS per MHz yang mengijinkan perancang sistem melakukan optimasi daya versus kecepatan pemrosesan.

Kesimpulan
Hasil dari kegiatan ini telah menghasilkan sebuah prototype alat pengukur curah hujan yang dilengkapi dengan sensor Metpak Pro yang dapat mengukur arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara dan titik embun. Sistem ini sudah berfungsi dengan baik dimana data-data hasil pengukurannya sudah dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan data-data tersebut melalui jaringan internet.

Komentar:
Komentar saya mengenai pembahasan materi seminar ini sudah lumayan baik, cara pemberian materi juga cukup jelas disampaikan oleh narasumber, namun masih ada beberapa materi yang sulit untuk dimengerti misalnya hasil dari data curah hujan yang sebagian orang awam bingung untuk melihatnya jadi akan terlihat agak membingungkan bagi yang belum mengerti sepenuhnya tentang materinya bila tidak memperhatikan sejak awal pembahasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar