Selasa, 04 Oktober 2011

BAB 2 Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan


PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

1.      1. Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.

2.      2. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya.

3.      3. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

4.      4. Keterkaitan Antara Penduduk,  Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya.Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.

5.      5. Permasalahan Penduduk
Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara dengan nomor urut keempat dalam besarnya jumlah penduduk setelah China, India, dan Amerika Serikat. Menurut data statistik dari BPS, jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 225 juta jiwa, dengan angka pertumbuhan bayi sebesar 1,39 % per tahun. Angka pertumbuhan ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan angka pertumbuhan bayi pada tahun 1970, yaitu sebesar 2,34%. Dengan jumlah penduduk sebesar 225 juta jiwa, maka pertambahan penduduk setiap tahunnya adalah 3,5 juta jiwa. Lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming di Indonesia akan berdampak sangat luas, termasuk juga dampak bagi ekologi atau lingkungan hidup. Hal itu dapat mengganggu keseimbangan, bahkan merusak ekosistem yang ada. Menurut Poo Tjian Sie, coordinator Komunitas Tionghoa Peduli Lingkungan Hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ekosistem atau system kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, (tatanan alam),dan makhluk hidup, termasuk manusia dengan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dengan jumlah penduduk sebesar 225 juta jiwa, membuat tekanan terhadap lingkungan hidup menjadi sangat besar. Paling tidak, 40 juta penduduk hidupnya tergantung pada keanekaragaman hayati di pantai dan perairan. Pada saat yang sama, bahwa sekitar 20% penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Dampak lonjakan penduduk di Indonesia terhadap lingkungan hayati, sudah dapat kita lihat sejak tahun 2001, laporan Bank Dunia menyebutkan, bahwa luas hutan mangrove di Indonesia mengalami penurunan yang sangat signifikan, dari 4,25 juta hektar pada tahun 1982, menjadi 3,24 juta hektar pada tahun 1987 dan menjadi hanya 2,06 juta hektar pada tahun 1995. Di sektor kehutanan telah terjadi deforestasi yang meningkat dalam decade ini. Bank Dunia (2003) dan Departemen Kehutanan melaporkan tingkat deforestasi di Indonesia telah mencapai lebih dari dua juta hektar per tahun.

6.      6. Rumusan Angka Kelahiran
Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan.

7.      7. Pengertian Angka Kelahiran
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).

8.      8. Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk adalah Perubahan keadaan penduduk. Faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk menyababkan jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau Negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan pertama dalam kelompok negara ASEAN.


9.      9. 3 Piramida Penduduk
Susunan penduduk atas dasar umur dan jenis kelamin, karakteristik penduduk suatu daerah/negara dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk piramida penduduk, yaitu:

1) Piramida penduduk muda
 
2)Piramida penduduk stasioner



3) Piramida penduduk tua.

10  10. Penjelasan 3 Piramida Penduduk
Piramida penduduk muda
Piramida penduduk muda (expensive) berbentuk kerucut alasnya lebar dan puncaknya meruncing.

Piramida kerucut ini menggambarkan:
a) Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda.
b) Kondisi tersebut menggambarkan bahwa penduduk daerah tersebut sedang mengalami pertumbuhan.
c) Tingkat kelahiran dan kematian masih cukup tinggi.
d) Pertumbuhan penduduknya tinggi.

Piramida penduduk stasioner

Bentuk piramida menyerupai persegi empat, bentuk tersebut menggambarkan keadaan penduduk:
a) Jumlah penduduk dalam keadaan stasioner.
b) Jumlah kelahiran dan kematian seimbang.
c) Jumlah penduduk relatif tetap.
d) Pertumbuhan penduduk rendah
e) Penduduk muda hampir sebanding dengan penduduk tua.

Piramida penduduk tua

Bentuk piramidanya menyerupai bentuk nisan, bentuk ini menggambarkan:
a) Jumlah penduduk terus berkurang.
b) Angka kelahiran lebih kecil dari angka kematian.
c) Sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia tua.
d) Pertumbuhan penduduk sangat rendah bahkan tidak ada sama sekali.

11  11.  Persebaran Penduduk
Persebaran Penduduk di Indonesia
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk :
1) Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
2) Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
3) Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
4) Sumber air
5) Perhubangan atau transportasi

12   12. Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
  • Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 Tahun.

 13. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.



14   14. 7 Unsur Kebudayaan
1.        Sistem mata pencaharian hidup
Perdagangan
Contoh:
    Sistem budaya (ide)     : Mempererat hubungan antar masing-masing kebudayaan.
Ø
    Sistem sosial (eksternal)     : Adanya interaksi antara penjual dan pembeli.
Ø
    Hasil             : Menambah tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Ø

2.    Ilmu pengetahuan atau Teknologi
Contoh:
Telepon
    Sistem budaya (ide)     : Kemajuan teknologi mempermudah untuk berhubungan atau berkomunikasi jarak jauh.
Ø
    Sistem sosial (eksternal)     : Komunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Ø
    Hasil             : Budaya alat komunikasi lama seperti surat mulai ditinggalkan.
Ø

3.    Bahasa
Bahasa daerah
Contoh:
Sistem budaya (ide)     : Menjadi suatu ciri khas atau pembeda cara komunikasi suatu daerah dengan daerah lain.Ø
  
Ø  Sistem sosial (eksternal)     : Dengan melihat bahasa yang diucapkan seseorang, kita dapat mengetahui asal daerah orang tersebut.
    Hasil             : Masing-masing daerah di Indonesia memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda.
Ø

4.    Sistem kepercayaan atau Religi
Upacara keagamaan
Contoh:
    Sistem budaya (ide)     : Upacara atau peribadatan yang dilakukan suatu agama untuk menyembah tuhannya.
Ø
  
Ø  Sistem sosial (eksternal)     : Semua agama mempunyai rasa toleransi terhadap agama lain dalam menjalankan upacara keagamaan terutama saat hari raya masing-masing agama.
    Hasil             : Memberikan
Ø suatu cara agar orang dapat melakukan hubangan dengan tuhannya secara khusuk sehingga memiliki pedoman hidup.

5.    Sistem organisasi social
Karang taruna
Contoh:
    Sistem budaya (ide)     : Organisasi yang beranggotakan kumpulan anak muda dalam suatu daerah.
Ø
    Sistem sosial (eksternal)     : Menjadi salah satu organisasi yang bermanfaat dan berperan dalam masyarakat.
Ø
  
Ø  Hasil             : Menjadi wadah bagi para anak muda untuk menyalurkan kemampuan berorganisasi mereka. Dan hampir di setiap daerah atau desa pasti ada karang taruna.

6.    Kesenian
Seni rupa
Contoh:
  
Ø  Sistem budaya (ide)     : Suatu hasil ekspresi manusia yang diwujudkan melalui unsur-unsur garis, bidang, warna, bentuk, volume, dan ruang.
    Sistem sosial (eksternal)     : Seni rupa banyak diinginkan orang untuk dijadikan sebagai koleksi ataupun sebagai pajangan.
Ø
  
Ø  Hasil             : Menjadi suatu hasil cipta, rasa karsa dari setiap orang yang melakukannya dan hal itu termasuk hasil budaya dari seseorang.
Seni tari
    Sistem budaya (ide)     : Suatu kesenian yang berbentuk tarian yang dapat menjadi ciri khas suatu daerah.
Ø
  
Ø  Sistem sosial (eksternal)     : Tari-tarian seperti teri jawa dan bali sering di tampilkan ke luar negeri sebagai promosi kebudayaan Indonesia ke seluruh dunia.
    Hasil             : Dapat menjadi pembeda kebudayaan dari masing-masing daerah dan juga dapat dinikmati oleh daerah lain.
Ø

7.    Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
Sandang (pakaian)
Contoh:
    Sistem budaya (ide)     : Setiap daerah pasti memiliki model atau gaya pakaian adat yang berbeda-beda.
Ø
    Sistem sosial (eksternal)     : Menjadi suatu trend atau gaya atau tlok ukur bagi kebudayaan daerah lain.
Ø
    Hasil             : Membedakan kebudayaan suatu daerah dengan kebudayaan daerah lain.
Ø
Pangan
    Sistem budaya (ide)     : Setiap daerah pasti memiliki model rumahadat yang berbeda-beda.
Ø
    Sistem sosial (eksternal)     : Menjadi inspirasi atau gaya dasar rumah untuk masyarakat luas.
Ø
  
Ø  Hasil             : Menjadi cirri khas kebudayaan suatu daerah sehingga setiap daerah memiliki model rumah adat yang berbeda-beda.

15.           15. Wujud Kebudayaan
  • Gagasan (Wujud ideal)
    Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
  • Aktivitas (tindakan)
    Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
  • Artefak (karya)
    Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.

16  16.  Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan

Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan. perkembangan kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Ciri berkembangnya dan bertumbuhnya kebudayaan:

  • Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
  • Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
  • Berkembangnya turisme dan pariwisata.
  • Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
  • Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
  • Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
  • Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
  • Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa.
17   17. 4 Macam Norma
a.Norma agama: yaitu peraturan hidup yang diterima sebagai perintah, larangan, dan anjuran yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.

b.Norma hukum: yaitu peraturan yang dibuat oleh negara dengan hukuman tegas dan memaksa sehingga berfungsi mengatur ketertiban dalam masyarakat.
 
c.Norma kesopanan: yaitu peraturan hidup yang timbul dari pergaulan manusia.
 
d.Norma kesusilaan: yaitu peraturan hidup yang datang dari hati sanubari manusia.

18 18.  Contoh Norma yang ada di Masyarakat
a.Norma agama: Para pemeluk agama mengakui dan mempunyai keyakinan bahwa peraturan-peraturan hidup berasal dari Tuhan dan merupakan tuntutan hidup ke arah jalan yang benar, oleh sebab itu harus ditaati oleh para pemeluknya. Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapatkan hukuman di akhirat nanti.

b.Norma hukum: Norma hukum digunakan sebagai pedoman hidup yang dibuat oleh badan berwenang untuk mengatur manusia dalam berbangsa dan bernegara. Hukuman yang dikenakan bagi pelanggarnya telah ditetapkan dengan kadar hukuman berdasarkan jenis pelanggaran yang telah dilakukan.

c.Norma kesopanan: Peraturan itu ditaati dan diikuti sebagai pedoman tingkah laku manusia terhadap manusia lain di sekitarnya. Hukuman terhadap norma kesopanan berasal dari masyarakat yaitu berupa celaan, makian, cemoohan, atau diasingkan dari pergaulan di masyarakat tersebut.

d.Norma kesusilaan:Peraturan tersebut berupa suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman sikap dan perbuatan. Hukuman bagi pelanggaran terhadap norma kesusilaan berupa penyesalan diri dan rasa bersalah.

19  19. 8 Pranata sosial yang ada dimasyarakat

Pranata Keluarga
Pranata keluarga yaitu memberikan pemahaman tentang bagaimana seorang anggota keluarga bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain dalam keluarga. Anak-anak telah dikenalkan dengan kedudukan dan status tiap-tiap anggota keluarga dan kerabat lainnya.
Pranata Ekonomi
mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi agar dapat berjalan dengan lancar, tertib dan dapat memberi hasil yang maksimal dengan meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan.
Pranata Agama
dengan agama, umat manusia mampu menciptakan karyakarya seni besar, seperti candi, masjid, dan bangunan-bangunan lainnya; penyebab timbulnya penjelajahan samudra salah satunya didorong oleh keinginan menyebarkan agama. Pada umumnya, suatu agama memiliki aturan yang berbeda dengan ajaran agama lain.
Pranata Pendidikan
Dengan pranata pendidikan, diharapkan hasil sosialisasi akan membentuk sikap mental yang cocok dengan kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.
Pranata Politik
Meningkatkan kesadaran berpolitik di kalangan masyarakat; hal ini terlihat dari meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam pemilu, kesadaran dalam mengawasi jalannya pemerintahan, dan adanya tuntutan transparansi dan akuntabilitas pemerintah.
 Pranata Kesenian
memenuhi kebutuhan manusia akan keindahan, seperti seni suara, seni lukis, seni patung, seni drama, dsb.
Pranata Sosial
memnuhi kebutuhan sosial misalnya ; perkawinan, keluarga sistem kekerabatan pengaturan keturunan.
Pranata Budaya Pernkahan
Contohnya: cincin sebagai akad nikah


Sumber:
tahun.http://missevi.wordpress.com/2010/08/14/rasio-ketergantungan-2/

Pendapat Saya: Semakin bertambahnya penduduk indonesia setiap tahun,akan menimbulkan maalah pelik pada negara kita, ini menjadi polemik bangsa kita.Padahal indonesia terkenal akan kekayaan budayanya yang harus kita jaga, karena itulah peninggalan warisan leluhur-leluhur kita untuk kehidupan kita sekarang.jadi jika kita bersatu di dalam sebuah pranata sosial, bukan tidak mungkin, masalah ini akan dapat diselesaikan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar